pelajar paruh waktu

25 Okt 2018

Kelak

11.21 Posted by anzilnyaw No comments

Tinggal di lingkungan pedesaan itu menentramkan. Seolah semua berjalan secara perlahan. Suara motor dan mobil hanya sesekali terdengar. Dengan deretan rumah-rumah sederhana semuanya tidak segan untuk saling menyapa.

Ketika pagi datang, aku terbangun sholat di masjid terdekat. Setelah itu membereskan rumah dan segera beranjak untuk memasak sarapan. Menjelang siang aku duduk di teras memandangi sekitar sambil sesekali bercengkrama ringan dengan tetangga sekitar yang tidak sengaja lewat. Tidur siang di panasnya terik adalah surga duniawi. Setelah memasak untuk makan siang dan malam aku menonton tv sampai ketiduran.

Beberapa minggu sekali ada pasar malam di desa, aku akan datang dan menikmati jajanan pasar malam khas pedesaan, kacang rebus dan tahu goreng.

Impian masa depanku sesederhana itu. Ketika semua urusanku sudah selesai, ketika aku punya cukup bekal material, aku akan pergi jauh dari bisingnya perkotaan, menjadi ibu rumah tangga yang menikmati sisa hidupnya di rumah yang sederhana dan kebun yang luas untuk kutanami.

29 Agu 2018

My PTSD

01.18 Posted by anzilnyaw No comments

Hai, aku mau berbagi pengalaman tentang PTSD. PTSD singkatan dari Post Stress Traumatic Disorder adalah trauma yang kamu alami selama berkepanjangan. Di kasusku aku juga mengalami panic attack karena PTSD ini.

Aku nggak tau banyak tentang ini, aku tau kalau hal yang aku alami adalah PTSD adalah ketika aku pergi ke spikolog untuk mengobati panic attack yang awalnya kukira ini adalah phobia. Tapi waktu itu psikolog bilang kalau ini namanya PTSD karena ada pemicu awal kenapa bisa terjadi.

Aku udah sering cerita tentang ini sih ke temen-temen langsung atau lewat sosial media aku, seenggaknya mereka tahu aku punya panic attack jadi mereka bisa ngebantu aku buat ngehindarin panic attack. Trauma yang aku alami adalah trauma ngelihat luka sayatan. Jujur ketika aku cerita ini, aku udah ngerasa nggak enak di badan, kayak deg-degan nggak tenang. But i wanna write this on here.

Panic attack yang aku alami tingkatannya makin parah. Dulu waktu liat aku cuman ngerasa nggak enak aja, nggak suka dan berusaha ngehindar banget. Kemudian bertambah jadi tahu-tahu nangis. Sampai di mana sekarang aku jadi tiba-tiba panik, nafas sesak, keringet dingin, gemeter, deg-degan, pengen teriak, takut, dan nangis yang nggak berhenti. Kayak aku nggak bisa buat ngontrol itu, semuanya datang secara alami dan aku cuman bisa ngebiarin panic attack itu nyerang aku sampai akhirnya aku ngerasa tenang dengan sendiri.

Serius, rasanya nggak enak banget. Ada hal yang paling bikin aku sakit hati adalah ketika ada temen deket aku yang justru malah ketawa-ketawa ngeliat aku panic attack. Aku nggak tahu di mana sisi lucu dari orang yang kena panic attack. Aku pengen sembuh. Aku juga nggak pengen kayak gini. Aku nggak tahu hal seperti ini adalah hal yang lucu. Bahkan yang paling parah adalah ketika temen sendiri yang kadang suka ngegodain ngasih liat hal-hal yang bikin panic attack dateng. Aku bener-bener nggak tahu apa lucunya dari ngelihat orang yang kena panic attack. Mungkin kalian harus ngerasain sendiri gimana rasanya biar kalian paham :) Aku juga nggak pernah berusaha ngelebih-lebihin atau ngebuat-buat panic attack, semua datang alami, dan itu nggak enak banget rasanya. Kayak rasa takut yang tiba-tiba dateng memenuhi seluruh badan.

Kalau ada rejeki banyak sih aku pengen nyembuhin ini, semoga aku ada rejeki biar panic attack aku nggak jadi bahan lelucon teman-temanku :))

19 Nov 2017

You, The One In My Dream

10.04 Posted by anzilnyaw No comments
Ada seseorang yang dekat denganku, tapi sayang dia tidak bisa kuraih.
Kemarin malam aku ke tempatnya bersama beberapa temanku karena ada keperluan.
Sepulangnya tiba-tiba dia memelukku dari belakang, membisikkan sesuatu yang membuatku tak bisa melupakannya.
Mengatakan bahwa dia benar-benar merindukanku, ingin lebih lama lagi bersamaku.
Dekapannya masih terasa hingga sekarang. 

Waktu dia meminta ijin papanya untuk menghabiskan waktu lebih lama denganku, 
aku tidak sengaja membuka sketchbooknya.
Gambar indah perhalaman itu seperti wajahku.
Ternyata dia menggambarku diam-diam. Indah sekali.
Goresan cat air itu seakan mengatakan bahwa ia benar-benar merindukanku. 






Tapi lelaki ini hanya bisa kutemui di dunia yang berbeda, dunia mimpi. Bukan kali ini aku memimpikannya. Sudah beberapa kali dan setiap pertemuan membuatku tidak bisa melupakannya. Wajahnya selalu terlihat samar, tapi caranya menyentuhku masih tidak bisa aku lupakan.

Bermain Dengannya

10.02 Posted by anzilnyaw No comments
Kala kududuk pada kegelapan
kesepian mendatangiku
mencoba menari mengajakku bermain dengannya
memberi sebuah isyarat akan sesuatu
sesuatu bahwa kamu tidak butuh siapa lagi

Helaan nafas makin berat
aku berhenti pada helaan ke 22 ku

Kesepian masih mengajakku bermain
sesekali ia menenggelamkanku
pada lautan-lautan kenangan masa lalu
yang banyak sedihnya

Aku tidak melakukan apa-apa
aku hanya melihat kesepian
di depan mataku

25 Agu 2017

Sendiriku

14.56 Posted by anzilnyaw No comments

Bukan tidak ada siapa
Tapi aku suka ini
Sendiriku

Aroma buku-buku
Sajak-sajak di tiap lembarnya
Aku suka ini
Sendiriku

Bukannya aku tak mau bertemu siapa
Bukannya aku tak mau ditemani siapa

Aku dan waktu
Menjadi sepasang yang intim
Saling mengerti tanpa kata
Tanpa ada yang terluka
Aku suka ini
Sendiriku

Ribuan manusia
dan aku memilih dengan waktu
Juga ditemani angin sejuk
dan cahaya di balik jendela

Seolah kubisa bebas
Melakukan apa saja
Memikirkan apa saja
Tanpa ada sakit di hati

Aku suka ini
Sendiriku

5 Mar 2017

"Tuhan beri aku kekuatan...."

21.50 Posted by anzilnyaw No comments
Di waktu ini, semuanya terasa semakin sulit. Seperti seolah semua tidak menghasilkan apa yang diharapkan. Saat kejenuhan ini menyeruak terlalu dalam, aku diam sejenak, berharap waktu juga diam, semua diam. Tapi tidak, semuanya masih berjalan. Aku memutar lagi memori-memori mencari pada bagian mana aku berbuat kesalahan yang besar sampai Tuhan memberiku kesulitan sebesar ini.

Lalu kutahu.
Kesulitan ini kudapat dari-Nya, maka yang bisa kulakukan selain tetap terus menghadapinya adalah berdoa. Aku terus berdoa untuk diberi kekuatan menghadapi semua ini. Tapi kau tahu? Semakin banyak aku meminta kekuatan, kau tau apa yang kudapat? Beban yang makin berat lagi.

Aku tidak tahu pada bagian mana yang salah, ketika aku meminta kekuatan tetapi Ia memberiku masalah yang lebih berat lagi. Aku mulai mempertanyakan apakah percuma aku meminta, apakah pintaku tidak didengar. 

Makin lama aku makin lemah, aku minta kekuatan tapi aku makin lemah. Aku mulai menyalahkan keadaan dan banyak hal. Aku semakin........

Aku semakin tidak tahu harus apa lagi.

.
.

Sampai akhirnya aku disadarkan oleh-Nya. Bahwa aku harus melihat sesuatu dari sudut pandang lain. Aku menemukan sebuah perkataan yang kini kurasa menguatkanku di titik ini.


Bahwa ketika aku meminta kekuatan pada-Nya, Allah akan memberiku kesulitan lebih besar lagi, karena dengan kesulitan yang lebih besar itu Allah membuatku semakin kuat. Allah menyayangi makhluk-makhluknya dengan cara-Nya sendiri yang kadang kita tidak sadar. 


1 Des 2016

Hanya Pohon (short story)

14.29 Posted by anzilnyaw No comments
Sepasang remaja tengah bersenang-senang di bawah pohon besar yang rindang. Sepasang kekasih itu sedang bercanda gurau. Bermesraan layaknya kekasih yang lain. Membicarakan rencana masa depan mereka. Sang lelaki tiba-tiba berdiri dan mengambil sebuah batu yang dianggapnya paling tajam. Kemudian mengukir nama mereka di batang pohon itu.
Mengukir huruf pertama secara perlahan. Pohon itu mulai mengeluarkan getahnya sedikit demi sedikit. Sang lelaki tidak menghiraukannya, dia melanjutkan mengukir huruf demi huruf. Setelah selesai semua huruf terukir, mereka berfoto berdua mengabadikan momen itu lalu meninggalkan pohon itu begitu saja.
Angin berhembus pelan. Menggoyangkan setiap daun di pohon itu. Pohon itu menangis. Tida ada yang tahu. Pohon itu kesakitan atas perbuatan seseorang yang mementingkan dirinya sendiri. Getahnya belum kering, masih menetes. Seakan ia tak henti-henti menangis.
  “Aku hanya berusaha memberikan kesejukan, tapi apa ini balasan yang aku dapat?”
Hanya sebuah pohon. Tapi ia kini merasa kesakitan dan tidak ada yang tahu. Rumput-rumput di sekitarnya bergoyang-goyag diterpa angin. Seolah mereka sedang berusaha menghibur sebatang pohon itu.
 “Sudahlan kawan, kami tahu kau kesakitan. Kami juga ikut merasakan sakit yang kau rasa. Tapi mau bagaimana lagi? Kita hanya makhluk yang tidak bisa berbuat apa-apa bila disakiti.”
 “Ya, terimakasih kawan. Kuharap kelak ada yang mau mempedulikan sebatang pohon sepertiku.”
Pohon itu mulai membaik hari demi hari. Getahnya mulai mongering namun nama yang terukir di situ tidak bisa hilang sampai ia berumur puluhan tahun dan tumbuh besar.
Dan suatu saat lelaki yang dulu mengukirkan namanya di situ kembali. Tidak sendiri, tidak dengan kekasihnya. Tapi beserta puluha pekerja dengan membawa sebuah truk besar. Tidak memakan cukup lama, tiba-tiba dia langsung merobohkan satu-satunya pohon di situ. Seakan melupakan kenangannya bersama kekasihnya dulu. Pohon itu mati. Dan masih tidak ada yang peduli padanya.
Hanya sebuah pohon. Tapi pohon ini butuh perhatian dan kasih sayang.