Awan Kecil
Pagi itu sebuah awan kecil baru
saja terbentuk di atas sebuah lautan lepas. Awan kecil itu mulai menghirup
udara segar di sana.
“Bahagianya aku bisa terbentuk
di atas sebuah tempat yang indah seperti ini. Gunung-gunung tinggi yang
menjulang, daratan-daratan yang berwarna hijau. Pohon-pohon yang kekar dan
besar. Aaahh… senangnya”, ucapnya ketika angin kecil mulai membawanya
berkeliling tempat indah itu.
Sesekali awan kecil bertemu
burung-burung yang kemudian hilang setelah menembus tubuh putih dan halusnya.
Ia tidak marah bila ada yang menembusnya seperti itu, “Ini pengalaman
pertamaku”, katanya. Rasa senangnya sangat besar pagi itu.
“Hei awan kecil, kali ini kau
mau dibawa ke mana lagi? Aku bisa membawamu ke mana pun kau mau”, kata angin kecil
yang sekarang menjadi sahabat barunya.
Awan kecil bingung. Dia baru
saja terbentuk dan baru tahu dunia ini pagi ini dan sekarang angin kecil dengan
senang hati akan mengantarnya ke mana saja. Tempat mana yang harus
dikunjunginya. Dia tidak ingin meninggalkan tempat seindah ini.
“Adakah tempat lain yang lebih
indah dari ini angin kecil?”, tanyanya kemudian.
“Ada banyak tempat indah di
dunia ini, awan kecil.”
“Bisakah kau mengantarkanku ke
sana saja? Ke tempat yang katamu lebih indah dari tempat seindah ini.”
Angin kecil mulai
mengantarkannya. Melewati gunung-gunung tinggi, daratan-daratan hijau itu
menuju sebuah daratan lain di balik lautan lepas. Awan kecil nampak lebih
senang. Dia bahkan tidak bisa membayangkan tempat yang lebih indah dari
tempatnya terbentuk.
Tak begitu lama sampailah ia di
sebuah daratan baru. Daratan yang jauh berbeda dari sebelumnya. Tidak ada warna
hijau sama sekali di sana. Pohon-pohon tak sekekar dan sebesar sebelumnya.
Gunung-gunung pun juga tak ada. Semuanya hanya berisi bangunan-bangunan dengan
cerobong asap di atasnya. Dan juga disertai asap hitam yang membumbung di
udara. Awan kecil tak lagi menghirup udara segar seperti tadi. Udara di sana
membuatnya sesak.
“Angin kecil, kau bawa ke mana
aku ini? Tempat macam apa ini? Apakah ini yang dinamakan indah? Aku tidak bisa
bernafas lega di sini.”
“Maaf awan kecil, bukan ini
tempat yang kumaksudkan. Kita harus melalui tempat ini sebelum sampai di tempat
yang aku katakan tadi. Bersabarlah kita akan sampai sebentar lagi.”
Awan kecil hanya bisa tersenyum
masam. Matanya pedih ketika asap hitam itu menembusnya. Tidak pernah sesakit
ini ketika ada yang menembusku, pikirnya. Ketika melewati sungai, awan kecil
tak kalah kagetnya. Sungai yang harusnya dialiri oleh air, malah sampah yang
mengalirinya. Benar-benar tempat yang menyeramka baginya.
Bagaimana bisa ribuan manusia
bisa tinggal di tempat yang menyeramkan seperti ini. Tidakkah mereka bisa
bernafas ? Tidakkah mereka ingin tinggal di tempat yang indah dan segar? Awan
kecil sangat heran akan hal itu.
Akhirnya awan kecil sampai di
sebuah gunung. Walau gunung itu tidak sebesar gunung di tempatnya berasal tadi.
“Di balik gunung itu adalah
tempat indah yang kuceritakan, awan kecil.”
Mendengar itu awan kecil sangat
bahagia, dia lega bisa keluar dari tempat menyeramkan itu. Ya, benar saja apa
yang dikatakan angin kecil. Di sana terdapat hamparan luas sawah-sawah yang
mulai menguning. Petani-petani bersiap-siap memanennya. Sungai-sungai kecil
dialiri oleh air yang segar dan tak tercampur sampah sedikitpun. Pohon-pohon
pun banyak macamnya. Ada beberapa rumah dengan pemandangan anak-anak kecil yang
sedang bermain ke sana ke mari. Tidak ada bangunan bercerobong asap di sini,
yang ada hanya rumah-rumah kecil tempat tinggal warga.
“Sungguh indah”,katanya sambil
tersenyum lebar, “Aku akan betah tinggal di sini angin kecil. Terimakasih sudah
membawaku ke sini.”
“Iya sama-sama. Kamu senang kan
sekarang? Di sini suasananya tenang dan damai.”
“Iya aku senang sekali.”
Burung-burung kecil menembusnya
dengan senang. Burung-burung itu juga memberinya salam sebagai ucapan selamat
datang. Awan kecilpun akhirnya memutuskan untuk tinggal di situ sampai ia cukup
besar untuk bisa melindungi desa itu dari panasnya terik matahari.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hi ! aku pengen ngepost beberapa cepen yang dulu waktu SMA aku bikin. Dulu pas jaman SMA aku hobby bikin cerpen sama puisi gitu deh, karya iseng-iseng gitu. Sekarang udah ga pernah muncul ide lagi jadi uda gapernah bikin-bikin lagi hahahaha. Enjoy ~
0 komentar:
Posting Komentar
Yoroshiku onegaishimasu !