Broken home. 2 kata yang tidak asing itu telah merubah kehidupan seorang anak begitu pesat. Tahu bagaimana rasanya? Rasanya menyedihkan, menyebalkan, mengecewakan, dan memuakkan. Tahu bagaimana rasanya ketika kamu hanya hidup dengan single parent? Rasanya kesepian, hopeless.
Bukan bagaimana aku menyalahkan orangtuaku yang aku ceritakan. Aku akan menceritakan bagaimana akibatnya. Korban sesungguhnya dari broken home adalah anak bukan ayah atau ibu.
Ada kejadian lucu kala itu. Waktu aku ingin mengajak temanku untuk pergi hang out, temanku bilang ia tak bisa pergi bersamaku karena dia akan pergi bersama keluarganya. Waktu itu aku hanya tersenyum kecil, seakan pergi bersama keluarga adalah hal yang tidak wajar untukku. Lain waktu kemudian aku bertemu temanku yang lain di salah satu mall bersama keluarganya juga. Aneh pikirku, karena di usia yang sudah remaja kok masih saja mau diajak pergi bersama keluarga. Beberapa hal tersebut sering terjadi hingga akhirnya aku sadar. Aku sadar, aku lupa bagaimana rasanya menghabiskan waktu bersama keluarga. Aku lupa itu. Bertahun-tahun aku menghabiskan waktuku bersama orang lain yang bahkan itu bukan keluargaku.
Hal yang paling aku benci dari broken home dan tinggal dengan single parent adalah kamu akan benar-benar merasakan kesendirian. Saat keterpurukan datang dan tidak ada sosok keluarga yang datang memberimu semangat. Sampai akhirnya rasa tidak peduli pada sekitar muncul. Hanya ini yang ada di otak, “Untuk apa aku peduli pada sekitarku ketika sekitarku tak pernah peduli padaku.”
Well, ada hal lain yang aku benci dari broken home. Kamu akan trauma ketika memilih pasangan hidup. Kamu akan terbayang ketika orangtuamu yang berulang kali bertengkar di depan matamu. Ketika akan ada yang tersakiti salah satunya. Itu sangat membatasi. Kamu akan benar-benar selektif mencari sosok yang sempurna padahal tidak akan pernah ada sosok sempurna.
Satu lagi aku sebenarnya tidak suka menangis. Aku lebih suka menyakiti diri sendiri entah itu kenapa. Rasanya sakit di hati terbagi oleh rasa sakit pada tubuh yang disakiti. Bodoh? Cobalah rasakan sendiri.
At least, keuntungannya dari broken home adalah kamu akan tumbuh sebagai anak yang luar biasa dewasa. Tumbuh oleh pengalaman-pengalaman hidup. Tumbuh dengan ditempa sakit yang bertubi-tubi. Takdir yang akan mendewasakanmu."Lo bakal jadi manusia kuat, ketidakpedulian lo terhadap sekitar juga bakal membawa dampak baik buat ngeraih cita-cita."

0 komentar:
Posting Komentar
Yoroshiku onegaishimasu !