Pada tanggal 13 Februari lalu
Indonesia mendapat kado istimewa dari Tuhan Yang Maha Esa, yaitu meletusnya
gunung Kelud. Jadi ini pertama kalinya aku sendiri merasakan pengalaman
mengalami bencana yang nggak kecil ini.
Malam itu aku lagi tidur. Samar-samar
terdengar seperti bunyi petasan. Pikirku kok petasannya nggak
berhenti-berhenti. Akhirnya aku bangun. Sebangunnya aku, tetangga-tetangga pada
keluar. Ibu sendiri paling bingung sendiri waktu itu, nyetel tv cari-cari
berita. Ternyata bunyi yang aku kira petasan tadi itu ternyata bunyi gemuruh
letusan gunung kelud. Horor banget, rumahku yang masih jauh dari gunung kelud
aja suaranya bisa kedengaran. Waktu itu keadaan kalau nggak salah jam
sebelasan. Petirnya nggak nyantai banget, gede parah. Bukannya lebay atau apa
tapi emang petirnya gede banget. Dari rumahku aja kelihatan, padahal gunung
kelud jauh.
foto ini kalau nggak salah diambil dari daerah Pujon, dapet dari temen juga sih ._. |
kerikil kecil yang turun bareng ujan pasir, ada juga sih yg agak besar sejempol gitu tapi nggak kefoto ._. |
Sekitar jam 12-an hujan turun. Tapi bukan
hujan air melainkan hujan pasir. Sesekali ada kerikil-kerikil yang juga ikut turun.
Di daerah sekitar gunung kelud sana malah kerikil panas yang turun, udah bukan
pasir lagi. Suasananya udah kayak ujan deres gitu tapi yang turun kali ini
pasir bukan air dan gemuruhnya bukan dari petir biasa tapi dari gemuruh gunung
kelud.
Ini nih ada video amatir dari temen
ibu yang waktu itu ngrekam :
Lebih horornya lagi, setelah sekitar
sejam ujan pasir tadi yang nggak berhenti-berhenti walau gemuruhnya udah nggak
kedengaran, ada kabar dari bbm,twitter dan sosmed-sosmed lain kalau 1-2 jam
lagi akan ada letusan susulan yang lebih besar disertai gempa dan pemadaman
listrik serentak. Makin bingung deh orang-orang. Dan aku bingungnya kalau ada
gempa beneran di mana kita bisa nyelametin diri, kalau di luar ujan pasir masih
turun dan di dalem rumah gelap. Tapi untungnya sampai 3 jam berlalu letusan
susulan tidak ada. Ujan pasir pun udah mulai berkurang.
Pagi harinya, kota Kediri udah kayak
kota mati. Toko-toko tutup, rumah roboh, jalanan tertutup pasir sekitar 5-10
cm, pohon-pohon juga nggak keliatan hijau karena tertutup pasir, ambulance
seliweran. Sekolah se-Kediri diliburkan 2 hari karena kondisi ini. Bau belerang
juga masih samar-samar tercium. Semua orang harus memakai masker dan kacamata
kalau mau keluar karena abu vulkaniknya berbahaya untuk pernapasan dan pasirnya juga tajam-tajam bahaya kalau masuk
mata. Karena jalanan yang tertutup pasir tebal, jalanan jadi licin akibatnya
jalanan rawan sekali kecelakaan. Jadi siapa aja yang butuh pasir buat bangun
rumah atau apa bisa kok dateng ke Kediri, mau minta berapa ton boleh, gratis
malahan.
pasir di depan rumah udah kayak pasir di pantai |
aspalnya ketutup pasir udah gak keliatan |
banyak indomart sama alfamart yg bagian terasnya roboh kayak gini |
mobil bagus yang jadi bulukan, kasihan yg punya mobil |
Jln. Dhoho kota Kediri udah kayak kota mati |
#OutfitOfTheDay nih, masker+kacamata+jaket |
Kado valentine dari Tuhan emang yang
paling dahsyat. Menurut berita yang aku dengar abu vulkaniknya sekarang sudah
sampai bandung. Dan akibat meletusnya gunung Kelud ini, beberapa gunung berapi
lain dinyatakan awas. Temen-temen Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogja, Jawa Barat
jaga diri baik-baik ya :’)
Untungnya tanggal 15 kemarin, Kediri
diguyur hujan. Bukan hujan pasir lagi, tapi hujan air. Hujan ini juga
menimbulkan dampak positif dan negatif. Postifnya udaranya udah agak seger
nggak sesesak hari pertama yang penuh debu di mana-mana walaupun keluar harus
tetep pakai masker dan jalanan juga udah nggak begitu licin. Negatifnya,
pasir-pasir yang masih di atas genting jadi berat sehingga semakin banyak rumah
yang roboh.
Fenomena ini banyak dikait-kaitkan
dengan banyak hal. Ada yang mengaitkan jam kejadian dengan ayat-ayat Al-Qur’an.
Meletus Jam 22:49, 22:50 (Surat 22:49-50) : Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya Aku adalah
seorang pemberi peringatan yang nyata kepadamu. Maka orang-orang yang beriman
dan beramal saleh, bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia.”
Ada juga yang mengaitkannya dengan mitos Lembu Suro yang katanya ngasih semacam kutukan gitu yang bunyinya "Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal
dadi Kedung. (Ya, orang Kediri besok akan
mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan
jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau)". Bagi yang belum tahu mitos lembu suro seperti apa klik di sini.
Hingga tulisan ini diposting, status
gunung kelud masih awas. Presiden SBY perjalanan ke sini untuk menjenguk para
korban. Hingga kini pun makanan-makanan masih sulit dicari, sekalinya ada
harganya mahal-mahal. Jadi bila ada teman yang mau membantu korban gunung Kelud
sangat disarankan untuk memberi bantuan dalam bentuk barang, soalnya kalaupun
uang, kita kesulitan untuk membelikannya di sini karena minimnya penjual.
Ya, semoga bencana ini membawa
hikmah yang bermanfaat bagi kita semua. Amin.
abu dan suaranya sampai wonosobo juga lo, Tuhan maha segalanya :) #PrayForKelud.
BalasHapusAllahuakbar~ !
HapusDi Jogja hujan abunya aja udah bikin sekolah libur, tebel banget abisnya. Lha di sana bukan abu lagi, tapi kerikil. Stay safe ya!
BalasHapusiya kak makasih ~
Hapussemoga aja nggak ada letusan susulan deh
Foto yang pertama beneran nggak e, ngeri banget :(
BalasHapusasli kok nis, emang gede gede petirnya, gara-gara petir itu yang sampek sekarang bikin trauma orang-orang, kalau ada petir bawaannya takut :''
HapusYah mungkin ini peringatan dari Tuhan Mbak, Saya sih gak percaya sama mitos :)
BalasHapusEh salam kenal Mbak :)
iya saya juga percayanya sama yg ngasih hidup doang haha
Hapussalam kenal juga :))