“Eh, kenalin temen sebangkuku
Jono. Sini Jon!”
Jono datang dengan cengiran
polosnya. “Jono,” katanya sambil mengulurkan tangannya padaku. Aku, tipe cewek
pendiam ini mikir-mikir dulu buat salaman sama cowok. Takutnya kalau salaman
sama cowok terus tahu-tahu perutku melendung
kan ribet.
“Heh, diajak salaman tuh,” saut Dita sambil menyenggol
pundakku dengan kasarnya. Aku gelagapan. Refleks tanganku langsung balas
salaman Jono. Waktu tanganku sudah mau dekat, eh, nggak taunya tangan Jono
malah ditarik lagi. Sambil pura-pura garuk-garuk, lagi. Asem!
“Heh, jangan nakal to!” kataku dengan nada meninggi sambil
berlari mengejar Jono. “Awas ya, takjewer
nanti !”
*backsound lagu Balonku Ada Lima*
Ini adalah sepenggal kisah cinta
pertamaku. Ini terjadi waktu aku awal masuk SD dulu. Jangan sebut ini cinta
monyet karena pelakunya bukan monyet. Cinta itu emang nggak mengenal usia. Mau monyet
tua ataupun monyet muda semua pasti pernah merasakan cinta.
Oke balik ke cerita. Jadi cinta
pertamaku berawal ketika teman TK ku yang bernama Dita mengenalkanku pada teman
sebangkunya. Sebut saja Jono, biar kesannya keren (dari mananya?). Pertemuan
pertamaku dengan Jono sungguh membuatku mengalihkan duniaku. Wajahnya, sikapnya, semua tentang Jono terlihat menarik. Mungkin ini ya
yang namanya jatuh cinta pada monyet pandangan pertama.
*backsound lagu JKT48-Heavy Rotation*
Secara tak langsung Jono membuat hari-hari masa adaptasiku
di SD kian menyenangkan. Dari caranya menatapku, mengolokku, menjabak rambutku,
menendang perutku.... #STOP #INIPENGANIAYAAN #HUBUNGIKAKSETO
Setelah beberapa tahun kemudian,
akhirnya aku berkesempatan untuk duduk sebangku dengan Jono. Tepatnya waktu kelas
5. Jadi, di SD ku dulu itu teman sebangku dipilih secara acak oleh guru wali
kelas tiap pergantian semester. Dan beruntungnya setelah menunggu 5 tahun
akhirnya aku mendapat kesempatan ini. Duduk sebangku sama Jono.
*backsound lagu Cherrybelle - Love is You*
“Kok ya dapet duduk sama kamu to,” kataku waktu itu. Nggak tau
perasaan apa ini, rasanya seneng tapi malu tapi bahagia tapi nggak enak
tapi.... campur aduk deh tapi jadinya malah salting
sama Jono.
“Loh ya nggak tau. Agak sana agak
sana,”kata Jono lalu seakan membuat sebuah garis pembatas dengan tangannya. “Pokoknya
ini daerahku, kamu sana.”
“Loh, punyaku kok sempit,” selaku
sambil menggeser-geser tangannya. Otomatis, tangan kami bersentuhan. Dan
rasanya..... rasanya nggak pengen dicuci selamanya. Eh, tapi sentuhan nggak
bikin hamil kan?
*backsound lagu The Changcuters - I Love You, Beibeh*
Hari-hari kami berikutnya
dipenuhi dengan pertengkaran-pertengkaran unyu dengan dibumbui ledekan-ledekan menggemaskan
serta pukul-pukulan manja. Tapi lama-lama pertengkaran unyu kami sedikit demi
sedikit melunak menjadi cairan kasih sayang yang menghangatkan hati siapapun
yang merasakannya. #Ceilah
Si Jono mulai menunjukkan
perhatiannya padaku. Misalkan pensilku jatuh, dia dengan segera
mengambilkannya. Di mata polosku waktu itu, dia itu ibarat pangeran yang
tiba-tiba datang dengan membawa sekuntum pensil yang diberikan untukku dengan
pose jongkok ala pelamar-pelamar pernikahan. Pokoknya ngerasa nyaman aja deket
Jono itu. Jono mau koprol kek, mau kayang kek, tetep keliatan ganteng di mataku
Jono oh Jono.
Pernah suatu ketika Jono nggak
enak badan. Badannya sedikit pucat. Aku bingung tidak tahu harus berbuat apa.
Lalu aku tanya temanku di bangku belakang.
“Eh, Jono kayaknya sakit. Ini aku
harus ngapain?”
“Dipegang bathuk(kening)nya cobak. Kalau anget, berarti bener sakit,” saran
temanku waktu itu.
Lalu dengan pelan aku memegang
keningnya, “Kamu sakit Jon?” Tiba-tiba beberapa
detik kemudian cie-an menggema di seluruh kelas. Nggak taunya waktu itu banyak
yang liatin aku waktu pegang kening Jono. Malu sih, tapi seneng juga. Hehe. Eh
Jono sakaw!
*backsound Pelangi-Pelangi*
Semua kisah percintaan pasti ada
dukanya disamping kisah sukanya. Sama kayak kisah cinta pertamaku sama Jono
ini. Kisah unyuku berakhir dengan adanya orang ketiga diantara kami. Sebut saja
namanya Carolynisrtywwhn. Anaknya putih, langsing, cantik, rambutnya panjang
menggelombang ditambah lesung pipit di kedua pipinya. Dan dia... dia teman
dekatku waktu itu.
Ternyata selama ini yang
diam-diam suka Jono bukan hanya aku. Tapi si Carolynstyqdqu ini juga suka.
Suatu ketika dia menceritakan perasaannya tentang Jono padaku.
Nggak beberapa lama setelah
Carolynssvtwdvsbuc menceritakan perasaannya kemudian datanglah pergantian teman
sebangku. I must say Good Bye to him. Tahu nggak apa yang bikin menyakitkan? Si
Jono sebangku sama Carolynsqiendasdasdwendhuwefwbfu!! Tahu apa lagi hal lebih
buruk setelahnya? Mereka saling suka.
Oke. Oke, aku nggak apa-apa kok.
Aku baik-baik aja.
Makanya kisah cinta pertamaku ini
tidak bisa disebut sebagai cinta monyet, selain karena aku bukan monyet, kisah
cinta pertamaku ini tak seindah wajah monyet, dan tak sepanjang ekor monyet. Tapi,
cintaku pada Jono waktu itu sekuat cengkraman tangan monyet ketika menggenggam
pisang terakhirnya yang akan direbut monyet lain :’)
*matiin mp3 player*
0 komentar:
Posting Komentar
Yoroshiku onegaishimasu !